Keadaan Sosial Desa Pangkalan Banteng
Masyarakat Pangkalan Banteng lebih banyak berpropesi sebagai petani karet, nelayan dan buruh harian lepas. Selain sebagai petani ada juga sebagai pedagang (termasuk pengumpul karet, ikan), buruh, nelayan, peternak, pengesek kayu, pekerja swasta, penyedot emas, TNI/ Polri, penyedia jasa taksi mobil dan juga PNS.
Tingkat pendidikan masyarakat Pangkalan Banteng lebih banyak lulusan dari SMP/SLTP dan SMA/SLTA.
Sejak tahun 2000 kesadaran masyarakat untuk berkebun karet sudah tumbuh hingga sekarang mereka tetap menjaga kebun karet dan sawit yang ada. Di sini keterampilan ada masyarakat yang terampil membuat industri rumah tangga dan dijual di Pasar tingkat kecamatan, ikan asin, karamba ikan. Sebagai nelayan untuk penangkapan ikan, tidak lagi menggunakan tuba atau setrum namun kembali ke cara alami misalnya dengan marengge da mangilar.
Fasilitas tenaga kesehatan/ medis ada 1 bidan, 1 mantri, 2 bidan kampung, dan dari tenaga medis yang ada, 3 orang memang bersal dari Pangkalan Banteng.
Masyarakat menyatakan tenaga medis yang ada cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka.
Dari pemimpin ritual keagamaan ada 2 orang ustad untuk mengkoordinir atau memimpin setiap kegiatan keagamaan di desa.
Permasalahan yang tepantau di SDM Dari sisi aktivitas masyarakat masih adanya masayarakat yang menebang kayu untuk keperluan non bisnis, sedangkan dari keramba ikan yang ada terpantau belum berjalan optimal kerena di informasikan ada penyakit koreng yang terkena pada ikan keramba.
Tingkat pendidikan masyarakat Pangkalan Banteng lebih banyak lulusan dari SMP/SLTP dan SMA/SLTA.
Sejak tahun 2000 kesadaran masyarakat untuk berkebun karet sudah tumbuh hingga sekarang mereka tetap menjaga kebun karet dan sawit yang ada. Di sini keterampilan ada masyarakat yang terampil membuat industri rumah tangga dan dijual di Pasar tingkat kecamatan, ikan asin, karamba ikan. Sebagai nelayan untuk penangkapan ikan, tidak lagi menggunakan tuba atau setrum namun kembali ke cara alami misalnya dengan marengge da mangilar.
Fasilitas tenaga kesehatan/ medis ada 1 bidan, 1 mantri, 2 bidan kampung, dan dari tenaga medis yang ada, 3 orang memang bersal dari Pangkalan Banteng.
Masyarakat menyatakan tenaga medis yang ada cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka.
Dari pemimpin ritual keagamaan ada 2 orang ustad untuk mengkoordinir atau memimpin setiap kegiatan keagamaan di desa.
Permasalahan yang tepantau di SDM Dari sisi aktivitas masyarakat masih adanya masayarakat yang menebang kayu untuk keperluan non bisnis, sedangkan dari keramba ikan yang ada terpantau belum berjalan optimal kerena di informasikan ada penyakit koreng yang terkena pada ikan keramba.